Dalam bahasa
pemograman, menggunakan percabangan adalah hal yang sangat berguna baik hanya
untuk latihan maupun untuk tingkat yang lebih lanjut. Percabangan pada pascal
memiliki dua struktur kondisional, yaitu if dan case.
Percabangan adalah fungsi yang dapat mengatur program, apabila kondisi terpenuhi atau bernilai true, maka statement dalam fungsi percabangan tersebut akan dilakukan. Begitu pula sebaliknya. Jadi, struktur dari percabangan adalah fungsi yang menggunakan operator Boolean, true dan false.
Berdasarkan
strukturnya, penggunaan if dan case berbeda.
1.
Penggunaan
If
A.
“If
… then …”
Struktur
penggunaan “If … then …” adalah :Dengan <kondisi> adalah suatu Boolean. Ketika <kondisi> bernilai True, maka satu perintah setelah “then” akan dijalankan. Apabila <kondisi> bernilai False, maka satu perintah setelah “then” akan dilewati. Saat ada lebih dari satu statement setelah penulisan “then” maka percabangan hanya berlaku pada statement yang pertama. Sedangkan untuk statement kedua atau selanjutnya akan tetap dijalankan meskipun <kondisi> bernilai False.
Struktur
penggunaan “If … then …” yang disarankan
adalah :
Jadi ketika
nilai dari <kondisi> bernilai True, maka seluruh statement yang ada di
blok “begin” hingga “end” akan dilaksanakan. Namun apabila <kondisi>
bernilai False, perintah yang berada di blok “begin” hingga “end” akan
dilewati. Contoh :
Lalu apa
kelebihannya? Dengan penulisan struktur if yang menggunakan blok begin-end
setelah penulisan “then” akan membuat program yang kita tulis terlihat lebih
rapi, meskipun hanya mengandung satu statement. Membiasakan menulis percabangan
menggunakan begin-end akan mempermudah kita apabila ingin mengubah bahkan
menambah statement yang kita inginkan.
Untuk
penulisan program di blog ini akan selalu menggunakan blok begin-end di
percabangan dan juga perulangan.
B.
“If
… then … else …”
Struktur
penggunaan “If … then … else …” adalah :
Dari strukturnya, dapat dilihat bagaimana percabangan ini bekerja. Apabila <kondisi> di baris pertama terpenuhi, maka statement akan dijalankan. Namun, apabila kondisi di baris pertama tidak terpenuhi maka statement yang akan dijalankan adalah yang berada di blok setelah “else”. Contoh :
C.
“If
… then … else if …”
Struktur
penggunaan “If … then … else if …” adalah :
Percabangan ini
dapat digunakan apabila kita memiliki kondisi yang bervariasi atau banyak. Apabila
<kondisi1> False maka percabangan berlanjut dan memeriksa apakah <kondisi2>
bernilai True atau False. Apabila <kondisi1> sudah bernilai True, maka
statement di blok nya akan dijalankan dan percabangan berhenti dan tidak
memeriksa kondisi-kondisi selanjutnya. Contoh :
Untuk penggunaan
percabangan If, semua tergantung kebutuhan dan kreativitas kita. Bagaimana kita
menyusunnya sehingga menjadi program yang rampung. Kita juga bisa menggunakan
If di dalam If. Pemahaman kita terhadap pascal sangat dibutuhkan untuk
percabangan terutama bagian If.
2.
Penggunaan
Case
Struktur penggunaan
case adalah :
Cara kerja
Case adalah apabila <ekspresi> memiliki nilai yang sama dengan
<nilai1> maka akan dijalankan <statement1>, begitu seterusnya.
<ekspresi> di dalam case dapat merupakan sebuah variabel, jadi ketika
nilai dari suatu variabel sama dengan nilai yang ada didalam case, maka
perintahnya akan dijalankan. Contoh :
Case
digunakan saat kita memiliki kondisi yang banyak, dan untuk mempersingkat kode
pemograman kita dapat menggunakan Case. Sebenarnya kita dapat mengubah kode
percabgan Case ke If. Dan lebih di anjurkan menggunakan If daripada Case.
Sekian
artikel tentang Percabangan pada Pascal, Penggunaan If pada Pascal, dan
Penggunaan Case pada Pascal.
5 comments
Wah tambah ilmu lagi nih, jadi tau gimana percabangan pada pascal, makasih min
Sama-sama :) terimakasih sudah berkunjung
wah terimakasih , saya sedang belajar ini juga di sekolah .. ijin copas untuk belajar di rumah .
Sama-sama :) silahkan, terimakasih sudah berkunjung
pelajaran kls 1 smk saya nih gan, nice post
Berkomentarlah dengan kata yang sopan
Dilarang menambahkan link aktif
EmoticonEmoticon